Sabtu, 31 Agustus 2013

Menulis Jurnal Reflektif  sebagai Langkah Awal dalam Pembuatan PTK

Sejak saya sekolah dulu, hobi saya adalah menulis buku harian. Banyak sekali cerita yang bisa saya tuliskan, tentang kejadian di jalan ketika berangkat sekolah, kejadian di sekolah,  di rumah dan dimanapun saya berada.

Dear Diary…
28 juni hari kelahiranku. Tidak ada kue bolu yang indah dengan lilin di atasnya, seperti teman-teman sekolahku kalau merayakan hari kelahirannya. Aku pengen seperti mereka….(tulisan saya dalam buku harian yang sudah lusuh waktu SD kelas 6)

        Ternyata setelah menjadi guru pun hobi saya berlanjut dalam menulis buku harian, tapi lebih ke Jurnal Reflektif. Yang isinya merefleksikan pelaksanaan sebuah kinerja. Dengan berefleksi, merenungkan, dan menganalisis apa saja yang telah dilakukan serta pengaruhnya akan dapat menemukan kelebihan dan kelemah sebiuah kinerja.  Selanjutnya hal tersebut akan berkontribusi pada pembaharuan hal-hal yang sudah baik, tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan mencari jalan keluar untuk memecahkan kelemahan yang ditemukan dan masalah yang dihadapi. Hal ini bisa menjadi sumber gagasan untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).  Penulisan jurnal reflektif yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan mutu proses kinerja seseorang sekaligus profesionalisme kinerja mereka

        Di dalam jurnal reflektif diawali dengan mendeskripsikan apa yang terjadi/apa yang kita lihat/apa yang kita alami/apa yang kita lakukan. Kemudian kita melakukan evaluasi yaitu mereviu apa yang baik/tidak baik, bermanfaat/tidak bermanfaat dari peristiwa pengalaman tersebut. langkah selanjutnya kita berfikir rencana ke depan, apa yang seharusnya dilakuan/sebaiknya dilakukan.

        Catatan reflektif  bisa juga dilampirkan pada  RPP yang telah lewat sehingga setiap RPP yang telah digunakan memiliki catatan proses pelaksanaannya. Hal ini akan sangat berguna sebagai masukan ketika saya menyusun dan melaksanakan ulang RPP tersebut. RPP dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik sehingga pelaksanaan proses belajar menagajar lebih efektif.

        Kadang di dalam kelas, saya menemukan cara menjawab siswa yang berbeda-beda dengan hasil yang sama. Ini sangat unik dan menarik perhatian saya. Saya kumpulkan cara menjawab siswa yang berbeda-beda  itu, sebagai pembelajaran buat saya. Ternyata guru juga bisa belajar dari siswa dan jangan malu akan hal itu. Karena ide-ide mereka kadang diluar apa yang kita perkirakan.

        Saya senang dan tidak pernah bosan untuk membaca kembali jurnal reflektif yang sudah saya tulis, lengkap dengan tanggal, hari dan tahun serta kelasnya.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/01/tugas-2-eti-herawati-no-peserta-53-585637.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar