Kadang hidup itu
seperti pertandingan bola, kamu yang jadi pemain orang lain yang mengomentari.
Kadang ketika seseorang mengalami kesulitan,
ketika keinginan berbeda dengan
kenyataan, tidak sedikit dari mereka yang mengeluarkan tuntutan demi
tuntutan . Menuntut orang lain untuk
membantu menyelesaikan masalah. Menuntut atasan, menuntut anggota keluarga,
menuntut pemerintah. Pokoknya menuntut mereka semua untuk melakukan
hal-hal sesuai seperti yang kamu mau.
Menuntut mereka untuk mengerti kamu.
Tapi coba kamu fikirkan lagi, apakah
kamu juga sudah mengerti mereka? Belajarlah untuk mengerti, dari pada mengomentari.
Sadarkah kamu
mereka itu juga manusia sama seperti kamu. Mereka juga punya hati dan
perasaan. Mereka juga mungkin punya masalah dan beban pikiran.
Ketika ada masalah, ketika ada yang salah, berhentilah untuk berkomentar. Tapi berikan telingamu
untuk mendengar. Jangan hanya melihat
kulit luar, tanpa mau peduli, tanpa mau menyelami. Jangan juga menghakimi,
tanpa bisa memahami.
Belajar melihat
dari mata orang ain, belajar mendengar dari telinga orang lain, belajar
merasakan dari hati orang lain. Setiap dari kita punya peran masing-masing.
Jadi dari pada mencaci kegelapan, lebih
baik menyalakan lilin karena walaupun
kecil setidaknya bisa memberikan penerangan untuk dirinya dan orang-orang
disekitarnya.
Motivasi dari Merry Riana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar