Sabtu, 10 April 2021

Jangan Hanya Asal Komentar Saja

 


 

       

Pernahkah kamu menonton pertandingan sepak bola di televisi? Pasti seru.  Biasanya bukan hanya melihat aksi pemain bola,  tapi juga  mendengar respon komentatornya dan juga  respon komentar-komentar para penontonnya. Kadang mereka berkomentar sesukanya tanpa difikirkan terlebih dahulu, seolah-olah yang paling tahu segalanya. Tapi  jika mereka yang berada di lapangan tersebut apakah mereka bisa menjalankan semua  komentar mereka itu. Pasti  tidak gampang.

Kadang hidup itu seperti pertandingan bola, kamu yang jadi pemain orang lain yang mengomentari. Kadang ketika seseorang mengalami kesulitan,  ketika keinginan berbeda dengan  kenyataan, tidak sedikit dari mereka yang mengeluarkan tuntutan demi tuntutan . Menuntut  orang lain untuk membantu menyelesaikan masalah. Menuntut atasan, menuntut anggota keluarga, menuntut pemerintah. Pokoknya menuntut mereka semua untuk melakukan hal-hal  sesuai seperti yang kamu mau. Menuntut mereka untuk mengerti  kamu. Tapi coba kamu fikirkan lagi,  apakah kamu juga sudah mengerti mereka? Belajarlah untuk mengerti, dari pada  mengomentari.

Sadarkah kamu mereka itu juga manusia sama seperti kamu. Mereka juga punya hati dan perasaan.  Mereka  juga mungkin punya masalah dan beban pikiran. Ketika ada masalah, ketika ada yang salah, berhentilah  untuk berkomentar. Tapi berikan telingamu untuk mendengar.  Jangan hanya melihat kulit luar, tanpa mau peduli, tanpa mau menyelami. Jangan juga menghakimi, tanpa bisa memahami.

Belajar melihat dari mata orang ain, belajar mendengar dari telinga orang lain, belajar merasakan dari hati orang lain. Setiap dari kita punya peran masing-masing. Jadi dari pada  mencaci kegelapan, lebih baik menyalakan lilin  karena walaupun kecil setidaknya bisa memberikan penerangan untuk dirinya dan orang-orang disekitarnya.

 

Motivasi dari Merry Riana


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar