Sabtu, 13 Maret 2021

Ketika Pekerjaan Menjadi Beban

 

 


 

      

     
Apa yang kamu rasakan terhadap pekerjaanmu sangat mempengaruhi kebahagiaanmu. Bagaimana tidak, lebih dari 50% hidup kita dihabiskan untuk bekerja. Kalau pekerjaan hanya sekedar cara mencari makank maka kamu akan  merasa banyak fikiran, banyak tekanan  bahkan bisa jadi beban. Tapi kalau pekerjaan itu kamu lakukan dengan sepenuh hati, walaupun harus menguras energi kamu  akan selalu merasa ada kepuasan tersendiri.

Apapun pekerjaan kamu ingat kerjakan sesuatu karena bermakna bukan hanya asal kerja. Karena bekerja bukan hanya sekedar mencari nafkah, tapi bekerja adalah bagian dari ibadah. Yang dilakukan bukan hanya dengan kesungguhan tapi juga dengan penuh keikhlasan. Jangan lihat itu sebagai kewajiban tapi lihatlah itu sebagai bentuk palayanan. Disaat kamu lelah dan berkeluh kesah,  ingatlah kembali  apa alasan terbesar kamu melakukan ini  semua. Apakah hanya untuk kepuasan duniawi atau untuk melayani.

Bila kamu melakukannya selama ada waktu luang,  itulah  pekerjaan. Tapi bila kamu melakukannya meskipun kamu harus mengorbankan waktu lain,  itulah pelayanan. Bila kamu  kecewa karean tidak ada yang berterima kasih kepadamu, itulah pekerjaan. Tapi bila kamu terus berkarya walaupun tidak dikenal siapapun,  itulah pelayanan. Bila kamu berhenti karena ada yang mengkritik kamu, itulah pekerjaan. Tapi bila kamu terus bekerja meski harus berlapang dada, itu lah pelayanan. Bila kamu merasa telah  berkorban  dan layak mendapatkan upah, itulah pekerjaan. Tapi bila kamu merasa belum cukup memberi dan terus  ingin melakukan lebih,  itulah pelayanan. Bila kamu merasa sulit  menikmati  yang dikerjaan, itulah pekerjaan. Tapi bila kamu senantiasa bisa melakukan itu  dengan senyuman dan ketulusan, itulah pelayanan. Bila kamu berfikir untuk kaya harta,  itulah pekerjaan. Tapi bila kamu befikir untuk setia, itu pelayanan. Bila kamu melakukannya untuk diri sendiri, itulah pekerjaan. Tapi bila kamu melakukannya untuk Tuhan,  itulah pelayanan.

Tempat kamu bekerja mungkin memang tidak sempurna,  tapi semua itu tergantung bagamana kamu menyikapinya

                   

Motivasi dari Merry Riana


 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar