Sabtu, 23 Januari 2021

Motivasi Service Kaizen

 


           

Dalam dunia industri sekarang yang penuh dengan kompetisi, ternyata kalau orang bikin produk maka gampang ditiru. Orang bikin sistem  gampang ditiru. Perusahaan-perusahaan yang membuat prosedur demi efisiensi dan efektifitas juga  orang gampang meniru. Hanya satu yang tidak bisa ditiru yaitu dengan service atau pelayanan. Pelayanan merupakan kata kunci penting di dalam meningkatkan daya saing suatu perusahaan.

Pernah suatu kali seorang Jenderal Douglas MacArthur setelah melakukan penyerbuan  terhadap  daerah di Asia dan dia melakukan serangan bom Hiroshima dan Nagasaki. Dia merasa begitu kecewa, sedih,  frustasi kenapa semuanya menjadi hancur. Dia merasa menyesal sudah membuat Jepang begitu hancur. Maka dipanggillah  seorang konsultan bernama William Edwards Deming.

Dia mengatakan “Edward coba kamu buat bagaimana caranya supaya orang Jepang ini bisa bangkit kembali”.

Edward mengatakan ”aku tidak tahu harus bagaimana”.

Dikumpulkanlah orang-orang Jepang yang masih tersisa  kemudian dia katakan :”Mau tidak seandainya kita bangkit kembali. Saya juga tidak tahu caranya bagaimana. Tapi saya punya trik setiap orang yang masih ada saat ini, ketika dia kembali balik kanan, dia ambil apa saja barang-barang yang ada dihadapannya. Ambil, perbaiki dan kemudian pakai”.

Orang-orang Jepang mengatakan “oke, good tidak jadi masalah”

Dan Edward mengatakan “Kalau bisa dilakukan hal itu selama 10 tahun saja, maka negaramu akan menjadi seperti negara saya yang adikuasa yang luar biasa”.

Sejak saat itulah muncul continuous improvement  apa yang disebut denga Kaizen.

Jadi dalam prinsip Kaizen ada unsur service yaitu bagaimana supaya bekerja lebih cepat, bekerja lebih baik, bekerja lebih mudah dan bekerja lebih murah. Faster, better, easier and cheaper.

Apa itu service sebenarnya? Service adalah kerjakan, berikan lebih dari yang anda janjikan. Ketika seorang bekerja sebagai pelayan, ketika seseorang bekerja sebagai tenaga marketing, ketika seseorang bekerja apapun dalam sebuah perusahaan, ketika dia memberi lebih dari yang diminta, memberi lebih  dari apa yang diharapkan oleh customer atau pelanggan, maka itulah bagian dari service.  Service bukan hanya menyangkut knowledge, service bukan hanya menyangkut pengetahuan, service lebih daripada panggilan hati untuk melayani lebih baik.

Martin Luther King mengatakan “Tidak diperlukan ijazah yang tinggi untuk bisa melayani orang lain, tidak  diperlukan institusi yang baik untuk bisa mendidik orang untuk melayani. Pelayanan membutuhkan belas kasihan dan hati untuk menolong orang lain”..

 

Inspirasi motivasi dari Bapak Parlindungan Marpaung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar