Pernah
suatu kali seorang Jenderal Douglas MacArthur setelah melakukan penyerbuan terhadap
daerah di Asia dan dia melakukan serangan bom Hiroshima dan Nagasaki.
Dia merasa begitu kecewa, sedih,
frustasi kenapa semuanya menjadi hancur. Dia merasa menyesal sudah
membuat Jepang begitu hancur. Maka dipanggillah
seorang konsultan bernama William Edwards Deming.
Dia mengatakan
“Edward coba kamu buat bagaimana caranya supaya orang Jepang ini bisa bangkit
kembali”.
Edward mengatakan ”aku
tidak tahu harus bagaimana”.
Dikumpulkanlah
orang-orang Jepang yang masih tersisa
kemudian dia katakan :”Mau tidak seandainya kita bangkit kembali. Saya
juga tidak tahu caranya bagaimana. Tapi saya punya trik setiap orang yang masih
ada saat ini, ketika dia kembali balik kanan, dia ambil apa saja barang-barang
yang ada dihadapannya. Ambil, perbaiki dan kemudian pakai”.
Orang-orang
Jepang mengatakan “oke, good tidak jadi masalah”
Dan Edward mengatakan
“Kalau bisa dilakukan hal itu selama 10 tahun saja, maka negaramu akan menjadi
seperti negara saya yang adikuasa yang luar biasa”.
Sejak saat itulah
muncul continuous improvement apa yang disebut denga Kaizen.
Jadi
dalam prinsip Kaizen ada unsur service yaitu bagaimana supaya bekerja lebih
cepat, bekerja lebih baik, bekerja lebih mudah dan bekerja lebih murah. Faster,
better, easier and cheaper.
Apa
itu service sebenarnya? Service adalah kerjakan, berikan lebih dari yang anda
janjikan. Ketika seorang bekerja sebagai pelayan, ketika seseorang bekerja
sebagai tenaga marketing, ketika seseorang bekerja apapun dalam sebuah
perusahaan, ketika dia memberi lebih dari yang diminta, memberi lebih dari apa yang diharapkan oleh customer atau
pelanggan, maka itulah bagian dari service.
Service bukan hanya menyangkut knowledge, service bukan hanya menyangkut
pengetahuan, service lebih daripada panggilan hati untuk melayani lebih baik.
Martin
Luther King mengatakan “Tidak diperlukan ijazah yang tinggi untuk bisa melayani
orang lain, tidak diperlukan institusi
yang baik untuk bisa mendidik orang untuk melayani. Pelayanan membutuhkan belas
kasihan dan hati untuk menolong orang lain”..
Inspirasi motivasi dari Bapak
Parlindungan Marpaung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar