Bukan sabar namanya kalau masih ada batasnya. Bukan ikhlas namanya kalau masih diingat-ingat terus masalahnya. Sabar itu sebuah ilmu tingkat tinggi. Sebuah kata yang bisa menjadi penghibur hati dikala setumpuk masalah menghampiri. Sebuah kata yang bisa menjadi penenang jiwa disaat hati gundah gulana. Sabar itu bukan diam tanpa kata, bukan juga diam dan menunggu saja. Sabar itu bukanlah pasrah dan tidak melakukan apa-apa.
Kesabaran itu adalah sebuah kesediaan. Kesediaan untuk berporses hari demi hari, Kesediaan untuk memahami meski tidak sehati. Kesediaan untuk mencintai mesti rasa sudah tidak seperti dulu lagi. Kesabaran juga sebuah ketaatan. Ketaatan untuk tetap setia walaupun tergoda. Ketaatan untuk tetap percaya walaupun hasil belum terlihat mata. Sabar bukan hanya soal menanti. Tapi bagaimana kita menata hati selama menjalani.
Terkadang
kita resah pada kondisi tidak nyaman yang membuat kita menderita. Terkadang
kita membenci kehadiran orang-orang yang menyusahkan kita. Terkadang bahkan kita
marah ketika doa yang kita panjatkan tidak kunjung ada jawabannya. Padahal semua itu hanyalah
soal-soal ujian dimana ketika kita
mampu menjawab dan mengatasinya maka
kita akan lulus dengan predikat yang memuaskan.
Sabar juga bukan soal menanti. Tapi juga tentang menikmati. Menimati masa tanam sebelum memanen, menikmati belajar sebelum menjadi pintar. Menikmati bekerja sebelum kaya raya. Menikmati sendiri sebelum bertemu pujaan hati. Menikmati hujan sebelum melihat pelangi. Sabar bukan soal menanti tapi bagaimana kita menata hati selama menjalani.
Apa
yang sedang kamu doakan sedang Tuhan kerjakan. Bersabar itu memang susah tapi hasilnya pasti
indah.
Motivasi dari Merry
Riana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar