Kita
hidup dan menikmati hidup bukan karena kita memperoleh, tapi karena kita
memberi bagi sesama kita. Lebih indah tangan yang memberi dengan hati yang
tulus daripada tangan yang menerima. Itu
sebabnya ada satu pepatah mengatakan bahwa memberi dan berbuat kebajikan adalah
bahasa yang paling mudah dimengerti baik oleh saudara-saudara kita yang tuli, maupun yang buta.
Memberi
merupakan bahasa manusia yang sesungguhnya karena pada dasarnya kita dipanggil untuk melayani sesama. Panggilan
kita di dalam melayani sesama, tindakan
kita di dalam memberi sesungguhnya merupakan bukti bahwa kita juga mengasihi Sang Ilahi yang
memberikan kita kehidupan. Itu sebabnya
menghadapi tahun-tahun yang tidak
pasti, ketika perubahan semakin kuat, ketika goncangan emosional, goncangan
lingkungan semakin menekan kita maka
pemberian tindakan memberi dan melayani merupakan keteduhan
yang membuat orang-orang menjadi tenang, membangun silaturahmi. Itu sebabnya sekecil apapun yang
kita berikan, baik itu senyuman, telinga mendengar, perhatian, dukungan maupun material itu tetap memberikan dukungan
yang sangat baik bagi lingkungan.
Saatnya kita memberi, karena tidak
pernah ada orang menjadi fakir miskin karena dia memberi. Tetapi banyak sekali
bukti orang menderita secara batin karena
dia menahan-nahan kebaikan yang
diberikan kepada sesamanya.
Motivasi dari Parlindungan Marpaung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar