Jumat, 05 Februari 2021

Kisah Sedih Seorang Raja dan 4 Istri

 

           


Pada suatu hari ada seorang raja yang memiliki 4 istri. Istri keempat adalah istri yang paling dia sayangi.  Dia sangat tergila-gila kepadanya. Dan sang raja selalu menghiasi istri keempatnya dengan pakaian yang anggun, perhiasan yang mahal dan hidangan  makanan yang paling enak  dan memperlakukannya dengan pelayanan terbaik. Apapun dilakukannya untuk membahagiakan istri keempatnya ini.

Istri yang ketiga juga sangat disayang dan dimanja. Bahka kerap kali sang raja memamerkan kepada kerajaan tetangga. Walaupun kadang sang raja sering merasa takut. Takut suatu hari istrinya tidak setia dan meninggalkannya berpaling kepada yang lain.

Istri kedua memiliki tempat khusus di hati sang raja. Kepadanyalah sang raja sering mencurahkan isi hati dan mengadukan masalah-masalah pelik yang dihadapinya.  Istri kedua adalah orang kepercayaan yang bisa menjadi seorang pendengar yang baik. Sangat perhatian sabar dan membantu raja melewati masa-masa sulit.

Namun berbeda dengan istri kedua, ketiga dan kempat, Istri pertama sebenarya adalah wanita yang setia. Sesungguhnya dialah yang sangat berjasa. Karena dialah yang dari sejak awal membantu sang raja sampai sang raja bisa berada di posisi sekarang ini.  Namun sayangnya dia jarang diperhatikan, sang raja  tidak lagi mencintainya.

Suatu hari sang raja jauh sakit dan dia tau umurny tidak lama lagi. Karena dia tidak mau hidup sendiri di alam baka nanti,  maka diapun meminta istri tercinta untuk menemaninya.

Rajapun bertanya kepada istri yang keempat, ”Sayang, kamu tahukan aku lebih menyayangi kamu dibandingkan dengan istri-istriku yang lain. Seluruh permintaan dan kehendak kamu  selalu aku penuhi. Sekarang sudikah menemaniku dalam  kuburanku?”.

“Hah, ga mungkinlah”, spontan jawaban sang istri, lalu pergi meninggalkan sang raja yang sedang sekarat.

Sungguh kecewa hati sang raja. Jawaban istri keempatnya  begitu sadis bagaikan sebilah pisau yang menusuk tepat dalam hatinya.

Dengan sedih raja kemudian memanggil istri yang ketiga. “Sayang, aku telah mencintaimu seumur hidupku. Sekarang aku sekarat. Maukah  kamu merawat menemani  dan ikut denganku jika aku meninggal nanti?”.

Istri ketigapun menjawab, “Hah, tentu ga bisa. Hidup inikan begitu indah. Jika kamu mati, lebih baik saya menikah lagi”.

Mendengar jawaban istri ketiga sang rajapun semakin sedih. Dia benar-benar tidak menyangka, kalau  istri ketiganya itu akan berkata sekejam itu.

Dengan rasa sedih dan kecewa rajapun memanggil istri kedua dan berkata,   “Sayangku, kamulah yang selalu menjadi tempatku mengadu, tepatku untuk berbagi.  Setiap saya meminta bantuan, kamu selalu ada untukku. “Sudikah kamu menemaniku sampai alam baka nanti?”.

Dan sang istri menjawab “ Maaf, kali ini saya tidak bisa memenuhi permintaan kamu.  Tapi saya bisa membantu untuk mempersiapkan  pemakamanmu dan menemanimu sampai kamu dimakamkan”..

Jawaban istri kedua lagi-lagi mengejutkan. Sang rajapun terpukul mendengarnya. Dan ditengah kesedihan yang mendalam tiba-tiba sang raja mendengar suara dari kejauhan

“Saya akan menemanimu, saya akan setia mengikutimu dan menemanimu kemanapun kamu pergi”.

Sang rajapun memandang kepada pemilik suara, dia adalah istri pertamanya. Wanita kurus  kering yang sudah merana, karena ditelantarkan dan disia-siakan oleh suaminya sendiri.

Dengan nada penuh duka dan penyesalan sang rajapun berkata, ”Maafkan aku, aku sungguh menyesal. Seharusnya dulu aku memperlakukanmu secara adil,  merawatmu lebih baik ketika aku punya kesempatan.  Tidak lama kemudia sang rajapun menghembuskan nafas terakhirnya.

Setiap cerita memiliki makna. Dari certa tadi kita bisa belajar,  sebenarnya kita semua memiliki 4 istri dalam hidup kita. Istri yang keemat adalah tubuh kita sendiri. Kadang kita terllau mencintai fisik kita,  memberikan pakaian terbaik, perhiasan, kosmetik  tanpa sadar bahwa semuanya itu hanyalah sementara. Kegagahan, kecantikan dan keindahan fisik itu  akan pergi beggitu kita meninggal dunia.

Istri ketiga dalah harta benda, status dan kekayaan yang kita miliki. ,Kita meluangkan begitu banyak waktu untuk mengumpulkan semua itu. Tapi tidak ada satupun yang bisa kita bawa, tidak ada satupun yang kita miliki selamanya. Begitu  kita meninggal, ia akan pergi dan berpindah tangan menjadi milik orang lain

Istri kedua adalah keluarga, sahabat dan orang-orang terdekat kita. Orang-orang yang kita percaya dan selalu ada untuk kita. Tapi tidak  peduli seberapa setia dan seberapa lama kita hidup dengan mereka,  yang paling bisa mereka lakukan hanyalah mengantarkan jenazah kita sampai ke liang kubur

Dan istri pertama adalah jiwa kita. Kadang kita sering  mengabaikannya karena teralau sibuk. Terlalu sibuk mengejar harta, mengejar kekuasaan, mengejar kesenangan duniawi, padahal jiwa kita adalah satu-satunya hal yang akan bersama kita kemanapun kita pergi. Bahkan ketika nanti kita harus meninggalkan dunia ini.  Dia tidak pernah  berkhianat walaupun ia sering kita khianati. Ia tidak akan pernah pergi walaupun kita sering mengabaikannya.  Jagalah tubuhmu, nikmatilah hasil kerja kerasmu,  luangkan waktu bersama keluarga, sahabat dan mereka yang mencintaimu,  tapi jangan pernah lupa  untuk juga merawat hatimu. Jangan pernah lupa untuk memberi makan jiwamu. Berdoa, bersyukur, nikmati kesendirianmu bersamanya,  luangkan waktu untuk dia karena hanya dialah teman sejatimu didunia dan diakhirat  nanti

 

Motivasi dari Merry Riana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar