Istri kedua memiliki tempat khusus
di hati sang raja. Kepadanyalah sang raja sering mencurahkan isi hati dan
mengadukan masalah-masalah pelik yang dihadapinya. Istri kedua adalah orang kepercayaan yang
bisa menjadi seorang pendengar yang baik. Sangat perhatian sabar dan membantu
raja melewati masa-masa sulit.
Namun berbeda dengan istri kedua,
ketiga dan kempat, Istri pertama sebenarya adalah wanita yang setia. Sesungguhnya
dialah yang sangat berjasa. Karena dialah yang dari sejak awal membantu sang
raja sampai sang raja bisa berada di posisi sekarang ini. Namun sayangnya dia jarang diperhatikan, sang
raja tidak lagi mencintainya.
Suatu hari sang raja jauh sakit dan dia
tau umurny tidak lama lagi. Karena dia tidak mau hidup sendiri di alam baka
nanti, maka diapun meminta istri
tercinta untuk menemaninya.
Rajapun bertanya
kepada istri yang keempat, ”Sayang, kamu tahukan aku lebih menyayangi kamu
dibandingkan dengan istri-istriku yang lain. Seluruh permintaan dan kehendak
kamu selalu aku penuhi. Sekarang sudikah
menemaniku dalam kuburanku?”.
“Hah,
ga mungkinlah”, spontan jawaban sang istri, lalu pergi meninggalkan sang raja
yang sedang sekarat.
Sungguh
kecewa hati sang raja. Jawaban istri keempatnya
begitu sadis bagaikan sebilah pisau yang menusuk tepat dalam hatinya.
Dengan
sedih raja kemudian memanggil istri yang ketiga. “Sayang, aku telah mencintaimu
seumur hidupku. Sekarang aku sekarat. Maukah
kamu merawat menemani dan ikut
denganku jika aku meninggal nanti?”.
Istri
ketigapun menjawab, “Hah, tentu ga bisa. Hidup inikan begitu indah. Jika kamu
mati, lebih baik saya menikah lagi”.
Mendengar
jawaban istri ketiga sang rajapun semakin sedih. Dia benar-benar tidak
menyangka, kalau istri ketiganya itu
akan berkata sekejam itu.
Dengan
rasa sedih dan kecewa rajapun memanggil istri kedua dan berkata, “Sayangku,
kamulah yang selalu menjadi tempatku mengadu, tepatku untuk berbagi. Setiap saya meminta bantuan, kamu selalu ada
untukku. “Sudikah kamu menemaniku sampai alam baka nanti?”.
Dan
sang istri menjawab “ Maaf, kali ini saya tidak bisa memenuhi permintaan kamu. Tapi saya bisa membantu untuk mempersiapkan pemakamanmu dan menemanimu sampai kamu
dimakamkan”..
Jawaban
istri kedua lagi-lagi mengejutkan. Sang rajapun terpukul mendengarnya. Dan
ditengah kesedihan yang mendalam tiba-tiba sang raja mendengar suara dari
kejauhan
“Saya
akan menemanimu, saya akan setia mengikutimu dan menemanimu kemanapun kamu
pergi”.
Sang
rajapun memandang kepada pemilik suara, dia adalah istri pertamanya. Wanita
kurus kering yang sudah merana, karena
ditelantarkan dan disia-siakan oleh suaminya sendiri.
Dengan
nada penuh duka dan penyesalan sang rajapun berkata, ”Maafkan aku, aku sungguh
menyesal. Seharusnya dulu aku memperlakukanmu secara adil, merawatmu lebih baik ketika aku punya
kesempatan. Tidak lama kemudia sang rajapun
menghembuskan nafas terakhirnya.
Setiap cerita memiliki makna. Dari
certa tadi kita bisa belajar, sebenarnya
kita semua memiliki 4 istri dalam hidup kita. Istri yang keemat adalah tubuh
kita sendiri. Kadang kita terllau mencintai fisik kita, memberikan pakaian terbaik, perhiasan,
kosmetik tanpa sadar bahwa semuanya itu
hanyalah sementara. Kegagahan, kecantikan dan keindahan fisik itu akan pergi beggitu kita meninggal dunia.
Istri ketiga dalah harta benda, status dan kekayaan yang kita miliki. ,Kita meluangkan begitu banyak waktu untuk mengumpulkan semua itu. Tapi tidak ada satupun yang bisa kita bawa, tidak ada satupun yang kita miliki selamanya. Begitu kita meninggal, ia akan pergi dan berpindah tangan menjadi milik orang lain
Istri kedua adalah keluarga, sahabat dan orang-orang terdekat kita. Orang-orang yang kita percaya dan selalu ada untuk kita. Tapi tidak peduli seberapa setia dan seberapa lama kita hidup dengan mereka, yang paling bisa mereka lakukan hanyalah mengantarkan jenazah kita sampai ke liang kubur
Dan istri pertama adalah jiwa kita. Kadang kita sering mengabaikannya karena teralau sibuk. Terlalu sibuk mengejar harta, mengejar kekuasaan, mengejar kesenangan duniawi, padahal jiwa kita adalah satu-satunya hal yang akan bersama kita kemanapun kita pergi. Bahkan ketika nanti kita harus meninggalkan dunia ini. Dia tidak pernah berkhianat walaupun ia sering kita khianati. Ia tidak akan pernah pergi walaupun kita sering mengabaikannya. Jagalah tubuhmu, nikmatilah hasil kerja kerasmu, luangkan waktu bersama keluarga, sahabat dan mereka yang mencintaimu, tapi jangan pernah lupa untuk juga merawat hatimu. Jangan pernah lupa untuk memberi makan jiwamu. Berdoa, bersyukur, nikmati kesendirianmu bersamanya, luangkan waktu untuk dia karena hanya dialah teman sejatimu didunia dan diakhirat nanti
Motivasi dari Merry Riana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar